CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 02 Juli 2013

Psilotum nudum




MAKALAH TAKSONOMI 1
Psilotum nudum



Di Susun Oleh :
Elisa Yulianingsih
12320154
2E



 
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG




KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur atas nikmat Allah SWT, karena nikmat-Nya penulis  dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Psilotum nudum ” ini.
            Penyusunan makalah ini bahan bagi penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi 1 serta bahan dalam memahami tentang salah sau spesies tumbuhan paku yaitu Psilotum nudum yang merupakan salah satu tumbuhan paku yang termasuk kedalam classis Psilophytinae ( paku telanjang ).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya masukan, saran, dan kritik dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi orang lain.





                                                                                                               Penulis

                                                                                                         Elisa Yulianingsih












BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembab. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Berdasarkan bentuk dan ukuran dan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.
Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium).
Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (contoh : Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (contoh : Marsilea / semanggi dan Selaginella / paku rane). Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan spora bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin (contoh : Equisetum debile /paku ekor kuda).
Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Psilophytinae, Lycophodynae, Equisetinae, dan Filicinae. Psilotophytinae mempunyai dua Ordo yaitu Psilophytales dan Psilotales. Salah satu spesies dari ordo Psilotales yaitu Psilotum nudum yang tersebar luas di daerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun berupa mikrofil berbentuk sisik dan tidak bertulang pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal sebagai rizoid.
B.     Rumusan Masalah
·         Apakah yang dimaksud  dengan tumbuhan paku?
·         Bagaimanakah Psilophytinae itu?
·         Bagaimakah ciri-ciri Psilotum nudum?
C.     Tujuan Penulisan
·         Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan paku.
·         Untuk mengetahui cirri-ciri ordo Psilotales melaui salah satu spesiesnya yaitu Psilotum nudum.
D.     Manfaat Penulisan
·         Dapat memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi 1.
·         Dapat mengetahui ciri-ciri tumbuhan paku.
·         Dapat mengetahui ciri-ciri ordo Psilotales.
·         Dapat mengetahui bagaimana spesies Psilotum nudum.
















BAB II
PEMBAHASAN

 A. Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku tergolong tumbuhan kormus berspora, yang disebut Pterydophyta. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu pteron = sayap, bulu. Pteridophyta adalah tumbuhan kormus yang menghasilkan spora, dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap (menyirip) dan pada bagian pucuk tumbuhan itu terdapat bulu – bulu. Daun mudanya membentuk gulungan atau melingkar.
Memiliki empat struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium, kutikula pada bagian luar, dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi.
v  Ciri-ciri Morfologi:
1.      Akar
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
2.      Batang
Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimbang , mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang bebrapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang oanjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea.
3.      Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda . Berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun.
a.      Mikrofil
          Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun.

b.       Makrofil
          Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangaki dan bertulang daun, serta bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun).
Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut pinna. Jika diperhatikan pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Gambar dibawah ini menunjukkan sporangia yang tergabung dalam struktur sorus (jamak sori).
Tidak semua daun paku memiliki sorus (sori), daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril. Daun ini banyak mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil.
Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan atas:
a.       Tropofil
          Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis.
b.      Sporofil
          Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil.
Adapun struktur sorus adalah bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora. Jika daun sporofil (daun fertil) diletakkan di atas permukaan kertas polos, maka bentuk spora akan terlihat seperti serbuk bedak berwarna hitam, coklat, kemerahan, kuning atau hijau tergantung jenis tumbuhan pakunya. Masing-masing spora akan tumbuh menjadi paku dewasa melalui proses yang kompleks.
v  Habitat
Habitatnya didarat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama didaerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit(menempel) pada tumbuhan lain.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan paku :
Ø  kadar air dalam tanah      
Ø   kadar air dalam udara    
Ø     Kandungan hara mineral dalam tanah    
Ø   kadar cahaya untuk fotosintesis 
Ø  suhu yang optimal     
Ø     Perlindungan dari angin
Ø    perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat
Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing (biasanya tempat lembab). beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuhkembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal.
v  Reproduksi
Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetative), yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora.
Reproduksi secara seksual (generative) melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat-alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum). Seperti tumbuhan lumut , tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).


Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan , tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan seperti berikut ini:
1.      Paku Homospora (isospora)
Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat).
2.      Paku Heterospora
Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane).
3.      Paku Peralihan
Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
Pteridophyta dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1)      . Psilophytinae
2)      . Lycopodinae
3)      . Equisetinae
4)      . Filicinae



B. Psilotum nudum


                                                 
                        

Psilotum nudum merupakan salah satu spesies tumbuhan paku yang termasuk dalam Classis Psilophytinae Ordo Psilotales.
Klasifikasi :
Domain        : Eukarya
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Pteridophyta
Classis          : Psilophytinae
Ordo             : Psilotales
Familia         : Psilophytineae
Genus           : Psilotum
Spesies          : Psilotum nudum
v  Morfologi Psilotum nudum :
                 
·         Psilotum nudum tidak mempunyai akar hanya mempunyai tunas di tanah dengan bentuk rhizoid.
·         Mempunyai batang di dalam tanah ( rizoma / rimpang ), juga mempunyai batang di atas tanah  ( tegakan / shoot) membentuk cabang menggarpu yang tumbuh tegak lurus ke atas dengan sporangium di ujung  cabang berbentuk relatif besar.
·         Tidak mempunyai daun sejati, hanya berupa mikrofil (daun kecil) yang berbentuk sisik, tidak mempunyai tulang daun dan tersusun jarang dalam garis spiral.
                                                  


·         Sporangium terletak diantara taju-taju atau ketiak sporofil.
·         Batang berwarna hijau
·         Sporogonium berwarna kuning keemasan.
·         Memiliki protalium yang besarnya hanya beberapa cm berbentuk silinder dan bercabang.
v  Anatomi Psilotum nudum
·      Sporogonium mempunyai 3 ruang.
·      Dinding terdiri atas beberapa lapis sel.
·      Tidak mempunyai tapetum.
·       Pada permukaan terdapat anteridium yang terdiri atas banyak ruang yang mengeluarkan spermatozoid yang mempunyai banyak bulu cambuk.
·      Arkegonium kecil dan agak tenggelam.  
·      Mempunyai berkas pengangkut dengan trakeida cincin yang berkayu dan mempunyai endodermis
v  Perkembangbiakan Psilotum nudum
        
Pada waktu spora masak spora akan keluar. Setelah itu spora akan jatuh ke tanah dan akan membentuk protalium. Protalium ini akan menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteridium akan menghasilkan sperma. Sperma ini akan menuju ke arkegonium yang akan melakukan perleburan dengan sel ovum yang menghasilkan zigot. Zigot ini akan melakukan meiosis yang kemudian akan membentuk tumbuhan baru.
v  Perolehan energi
Pada Psilotum nudum mempunyai daun yang kecil sehingga fotosintesis dilakukan oleh batang, maka klorofil paling banyak terdapat pada batang. Pemenuhan karbondioksida untuk fotosintesis diperoleh melalui mulut kulit. Sedangkan unsur hara diperoleh dari dalam tanah melalui rizoid, karena pada Psilotum nudum sudah mempunyai berkas penyangkut.
v  Habitat
Psilotum nudum  hidup tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Psilotum nudum tumbuh diatas tanah pada daerah dengan suhu yang lembab.






















DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar